Selasa, 31 Mei 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Manusia dan tanggung jawab adalah satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan,dari kehidupan bermasyarakat.mari kata lihat pengertian dari Manusia Dan Tanggung Jawab
Manusia merupakan mahluk individual (pribadi), manusia juga mahluk sosial (berkmasyarakat) dan manusia juga merupakan mahluk pengabdi dalam batasan seorang hamba (religi) artinya adalah manusia itu sendiri sebagai mahluk tuhan. Jika ditinjau dari definisi manusia dari aspek tersebut diatas maka tidak akan terlepas peranan manusia di dunia ini yang mencakup ketiganya secara sederhana namun kompleks. Sehingga dari pernyataan dan definesi tersebutlah dapat disimpulkan bahwa manusia adalah mahluk pembelajar.
Tanggung jawab merupakan aktualisasi dan perwujudan dari sikap sadar seorang yang dikatakan manusia. Jika manusia melakukan suatu hal dengan resiko dan penyelesaian masalahnya dilakukan dalam keadaan tidak sadar, baik sakit atau pengaruh obat – obatan maka tidak dapat dikatakan sebagai si tanggung jawab. Sadar memiliki pengertian tahu, pengertian dan ingat sehingga kesadaran dapat didefinisikan sebagai pengertian dan rasa ingin tahu manusia terhadap hal yang benar baik terhadap sikap dan perbuatannya. Dimana kesadaran manusia sangat berkaitan erat denga hati dan pikiran yang terbuka dan mau menerima sejumlah informasi dan ilmu pengetahuan serta hal – hal yang benar.
Dan bertanggung jawab dalam kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal ;

1. .Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."

2. Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.





MACAM- MACAM TANGGUNG JAWAB
Sesuai dengan eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu dan mankhluk sosial, maka tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut :
• Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa mengalami periode lahir, hidup, kemudia mati.Agar manusia dalam kehidupannya mempunyai ”harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri harus dibebani tanggung jawab.
Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, maka tindakannya tidak akan terkontrol lagi, yang artinya tidak ada artinya hidup ini.
Pada hakekatnya manusia dilahirkan di dunia dalam keadaan suci bersih tanpa dosa, dalam kehidupan manusia akan dibentuk apakah menjadi manusia yang jahat dan sebagainya tergantung dari tindakannya selama di dunia. Itu semua dituntut adanya tanggung jawab dari masing- masing individu. Yang intinya adalah sebagai pengisi atas keberadaan manusia itu selama hidupnya dan agar dapat melangsungkan hidupnya sebagai makhluk Tuhan. Contoh: Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
• Tanggung jawab terhadap keluarga
Seperti halnya makhluk Tuhan yang lain, maka manusia secara naluri juga mengembangkan keturunannya agar sejarah hidupnya tidak terputus. Untuk melangsungkan/ mengembangkan keturunannya tersebut manusia dibebani tanggung jawab agar anggota keluarganya tidak menderita atau dapat hidup sesuai dengan keberadaannya. Manusia yang sudah berani mempunyai anak/ keluarga harus berani bertanggung jawab mengantarkan keturunannya l secara layak ke tingkat hidup yang lebih baik (tinggi) bagi generasi berikutnya, agar keluarga tersebut mempunyai ”harga” baik secara individu terhadap masyarakat maupun terhadap Tuhan sebagai Penciptanya. Untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab dalam keluarga tersebut kadang- kadang manusia memerlukan pengorbanan. Contoh: Seorang ibu yang telah dikaruniai tiga anak, kemudian oleh sesuatu sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekerjaan/ tidak berkerja pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia melacurkan diri. Ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena tindakan melacurkan diri termasuk tindakan yanhg dikutuk, tetapi dari segi tanggung jawab ia termasuk orang yang dipuji, karena demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusia yang hina dan dikutuk.

• Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia adalah tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia yang lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial, karena membutuhkan bantuan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut, sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut secara baik dan sepadan dengan yang lain, karena bila tidak bisa menjalankan fungsi tersebut akan tidak mempunyai arti atau tidak bisa ”hidup” secara wajar sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat. Contoh: Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik- baik, apa pun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut. Langsung atau tidak langsung tindakan ini akan mempengaruhi kehidupan masyrakat di daerah sekitar itu.
• Tanggung jawab terhadap Tuhan yang Maha Esa
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum- hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum- hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keras pun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah- perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan. Contoh: Seseorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum- hukum yang ada pada agamanya. Hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.

1 komentar: